Gambar Sampul Seni Budaya sm.2 · Unsur Pementasan Teater Tradisional
Seni Budaya sm.2 · Unsur Pementasan Teater Tradisional
Zackaria Soetedja, Dewi Suryati, Milasari, Agus Supriatna

24/08/2021 10:47:58

SMA 10 K-13 revisi 2017

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

210

Kelas X SMA / MA / SMK / MAK

C. Unsur Pementasan Teater Tradisional

Suatu pementasan seni, termasuk pementasan teater memiliki persyaratan.

Persyaratan dimaksud sebagai unsur penting dalam terselenggaranya

pementasan teater. Tanpa adanya persyaratan tersebut, pementasan seni atau

peristiwa seni tidak akan terwujud. Unsur penting tersebut meliputi unsur;

panitia pementasan, materi pementasan, penonton dan tempat pementasan.

1.

Unsur Panitia Pementasan

Panitia adalah sekelompok orang-orang yang membentuk suatu organisasi

untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam hal ini, organisasi yang dibentuk

dengan sistem organisasi panitia. Sistem organisasi panitia dalam pementasan

seni, termasuk pementasan teater sangat cocok untuk diterapkan dalam

pembelajaran organisasi pementasan. Karena pembentukan organisasi dengan

sistem panitia memiliki kemudahan, yakni mudah dibentuk dan mudah pula

untuk dibubarkan tanpa adanya ikatan kerja yang rumit.

Organisasi dalam sistem panitia ini, menempatkan pimpinannya bersifat

kolegial

atau dewan, artinya terdiri dari beberapa orang. Segala keputusan

diambil dan dipertanggungjawabkan secara bersama-sama dengan waktu

pementasan bersifat praktis. Artinya panitia dapat dengan cepat dibentuk dan

dibubarkan setelah kegiatan berakhir.

Panitia pementasan memiliki dua wilayah kerja penting, yakni adanya:

panitia artistik atau pelaku atau kreator seni dibawah pimpinan seorang

Sutradara (

art directo

r) dan panitia non artistik atau penggiat seni dipimpin

oleh seorang Pimpinan Produksi yang dipilih dan diangkat atas musyawarah

kelas atau teman dalam kelompok yang dibentuk.

Kehadiran panitia dalam pementasan teater tradisional, karena sifat

seninya sebagai hasil kolektif masyarakat pendukungnya yang merakyat,

sederhana, apa adanya, bersahaja, akrab tanpa jarak penonton dst. (teater

rakyat) dan sifat seni yang mengejar estetika yang tinggi dan adiluhung yang

nampak pada teater istana. Dengan cara pandang pengelolaaan dan hadirnya

beberapa orang sebagai panitia artistik dan non artistik menempatkan menjadi

ciri pembeda antara teater rakyat dan teater istana.

2.

Unsur Materi Pementasan Teater

Syarat kedua sebagai unsur penting di dalam pementasan adalah wujud,

benda, materi atau bentuk ungkap pementasan seni yang mengandung nilai–

nilai kehidupan, diciptakan oleh seniman, kreator atau kamu sendiri secara

Seni Budaya

211

sadar melalui medium seni tertentu di atas pentas. Materi pementasan yang

dimaksud adalah wujud karya teater yang dibangun melalui proses kreatif

seniman atau komunal masyarakat melalui tahapan dengan menggunakan

medium tertentu bersifat

kolektif

(bekerja bersama) dengan tanggungjawab

secara bersama (

kolaborasi

) dan memiliki fungsi tertentu pula bagi penontonnya

atau masyarakat. Fungsi seni yang dimasud, apakah untuk hiburan semata

atau memiliki fungsi lain terkait kegiatan adat dan upacara. Unsur penting

berikutnya di dalam pementasan teater adalah hadirnya penonton.

3.

Unsur Penonton

Penonton merupakan syarat ketiga dalam sebuah pementasan teater.

Penonton adalah orang-orang atau sekelompok manusia yang sengaja datang

untuk menyaksikan tontonan. Penonton dapat juga dikatakan sebagai

apresiator, penikmat, penilai, terhadap materi seni (seni teater) yang

dipentaskan. Oleh karena itu, kehadiran penonton dalam suatu pementasan

adalah bersifat mutlak. Tanpa penonton, pementasan teater adalah kesia-siaan

atau kegiatan mubazir. Karena pementasan teater membutuhkan suatu

penilaian, masukan, penghargaan atau kritikan dari orang lain dalam rangka

menciptakan peristiwa seni yang lebih baik dan bermutu.

Menonton adalah sikap menerima, menghargai dan sekaligus mengkritisi

pesan estetis dan pesan moral (nilai-nilai kehidupan) yang disampaikan

melalui pementasan. Penilaian terhadap pementasan seni untuk setiap

penonton sangatlah berbeda dan bersifat

relative

. Oleh karena itu, berpijak

pada keragaman latarbelakang penonton dan pengalaman seni, penonton

dalam hubungan pementasan teater dapat dibedakan dalam tiga golongan,

yaitu:

a.

Penonton awam adalah penonton sebagai penikmat seni dengan

kecenderungan kurang atau tidak dibekali dengan pengetahuan dan

pengalaman seni. Dalam hal ini, penonton yang demikian adalah

penonton yang membutuhkan hiburan. Artinya, tontonan berfungsi

sebagai hiburan semata.

b.

Penonton tanggap adalah penonton yang memiliki sikap responsif

dengan kecenderungan memiliki wawasan dan pengalaman seni, tetapi

tidak ditindaklanjuti untuk mengulas terhadap apa yang ditontonnya

cukup untuk dipahami dan dinikmati sendiri. Penggolongan

penonton tanggap, biasanya penonton yang hidup di tengah-tengah

masyarakat pendukung seni tradisional dan terlibat didalamnya atau

penonton lain, seperti pelajar atau mahasiswa seni pertunjukan tetapi

belum berani melakukan ulasan kritis terhadap pementasan yang

ditontonnya.

212

Kelas X SMA / MA / SMK / MAK

c. Penonton kritis, adalah penonton dengan bekal keilmuan dan

pengalaman seni kemudian melakukan ulasan atau menulis kritik

pementasan dan dipublikasikan dalam forum ilmiah, diskusi sampai

media cetak dan elektronik. Dalam hal ini, biasanya penonton dibekali

dengan kemampuan jurnalistik seperti mahasiswa dan penonton

umum yang sudah terbiasa dengan tulis menulis.

4.

Unsur Tempat

Tempat sebagai unsur dalam pementasan teater menjadi hal yang perlu

untuk diperhatikan. Mengapa demikian? Tempat pementasan sebagai tempat

berlangsungnya pementasan dapat dilakukan di dalam (

Indoor

) dan di luar

gedung pementasan (

Outdoor

).

Jenis pentas sebagai tempat pementasan pada dasarnya dapat dibedakan

antara lain sebagai berikut.

a. Pentas arena, pentas yang dapat dilihat dari semua arah penonton,

biasanya digunakan dalam pementasan teater tradisional rakyat.

Pentas arena dapat dicontohkan dengan beberapa bentuk pentas,

antara lain; di ruang pendopo, di lapangan terbuka, di alun-alun, di

tegalan sawah, di pinggir jalan, di pasar, di halaman rumah, dst.

b.

Pentas

proscenium

, atau disebut panggung di dalam gedung, yakni

penonton hanya dapat menikmati dari arah depan (adanya jarak

penonton dan tontonan) biasanya pementasan teater modern.

c. Pentas campuran merupakan bentuk-bentuk panggung perpaduan

antara panggung arena dan panggung proscenium, misalnya;

Panggung bentuk L, U, I, Segi enam, segi lima atau setengah lingkaran.

Biasanya panggung semacam ini dipergunakan dalam kepentingan

showbiz, catwork

(modeling).

Setelah kamu belajar tentang unsur pementasan teater tradisional,

jawablah beberapa pertanyaan di bawah ini!

1.

Apa saja yang termasuk unsur penting dalam pementasan teater?

2.

Jelaskan perbedaan unsur pementasan teater tradisional rakyat

dengan pementasan teater tradisional istana!