Halaman
210
Kelas X SMA / MA / SMK / MAK
C. Unsur Pementasan Teater Tradisional
Suatu pementasan seni, termasuk pementasan teater memiliki persyaratan.
Persyaratan dimaksud sebagai unsur penting dalam terselenggaranya
pementasan teater. Tanpa adanya persyaratan tersebut, pementasan seni atau
peristiwa seni tidak akan terwujud. Unsur penting tersebut meliputi unsur;
panitia pementasan, materi pementasan, penonton dan tempat pementasan.
1.
Unsur Panitia Pementasan
Panitia adalah sekelompok orang-orang yang membentuk suatu organisasi
untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam hal ini, organisasi yang dibentuk
dengan sistem organisasi panitia. Sistem organisasi panitia dalam pementasan
seni, termasuk pementasan teater sangat cocok untuk diterapkan dalam
pembelajaran organisasi pementasan. Karena pembentukan organisasi dengan
sistem panitia memiliki kemudahan, yakni mudah dibentuk dan mudah pula
untuk dibubarkan tanpa adanya ikatan kerja yang rumit.
Organisasi dalam sistem panitia ini, menempatkan pimpinannya bersifat
kolegial
atau dewan, artinya terdiri dari beberapa orang. Segala keputusan
diambil dan dipertanggungjawabkan secara bersama-sama dengan waktu
pementasan bersifat praktis. Artinya panitia dapat dengan cepat dibentuk dan
dibubarkan setelah kegiatan berakhir.
Panitia pementasan memiliki dua wilayah kerja penting, yakni adanya:
panitia artistik atau pelaku atau kreator seni dibawah pimpinan seorang
Sutradara (
art directo
r) dan panitia non artistik atau penggiat seni dipimpin
oleh seorang Pimpinan Produksi yang dipilih dan diangkat atas musyawarah
kelas atau teman dalam kelompok yang dibentuk.
Kehadiran panitia dalam pementasan teater tradisional, karena sifat
seninya sebagai hasil kolektif masyarakat pendukungnya yang merakyat,
sederhana, apa adanya, bersahaja, akrab tanpa jarak penonton dst. (teater
rakyat) dan sifat seni yang mengejar estetika yang tinggi dan adiluhung yang
nampak pada teater istana. Dengan cara pandang pengelolaaan dan hadirnya
beberapa orang sebagai panitia artistik dan non artistik menempatkan menjadi
ciri pembeda antara teater rakyat dan teater istana.
2.
Unsur Materi Pementasan Teater
Syarat kedua sebagai unsur penting di dalam pementasan adalah wujud,
benda, materi atau bentuk ungkap pementasan seni yang mengandung nilai–
nilai kehidupan, diciptakan oleh seniman, kreator atau kamu sendiri secara
Seni Budaya
211
sadar melalui medium seni tertentu di atas pentas. Materi pementasan yang
dimaksud adalah wujud karya teater yang dibangun melalui proses kreatif
seniman atau komunal masyarakat melalui tahapan dengan menggunakan
medium tertentu bersifat
kolektif
(bekerja bersama) dengan tanggungjawab
secara bersama (
kolaborasi
) dan memiliki fungsi tertentu pula bagi penontonnya
atau masyarakat. Fungsi seni yang dimasud, apakah untuk hiburan semata
atau memiliki fungsi lain terkait kegiatan adat dan upacara. Unsur penting
berikutnya di dalam pementasan teater adalah hadirnya penonton.
3.
Unsur Penonton
Penonton merupakan syarat ketiga dalam sebuah pementasan teater.
Penonton adalah orang-orang atau sekelompok manusia yang sengaja datang
untuk menyaksikan tontonan. Penonton dapat juga dikatakan sebagai
apresiator, penikmat, penilai, terhadap materi seni (seni teater) yang
dipentaskan. Oleh karena itu, kehadiran penonton dalam suatu pementasan
adalah bersifat mutlak. Tanpa penonton, pementasan teater adalah kesia-siaan
atau kegiatan mubazir. Karena pementasan teater membutuhkan suatu
penilaian, masukan, penghargaan atau kritikan dari orang lain dalam rangka
menciptakan peristiwa seni yang lebih baik dan bermutu.
Menonton adalah sikap menerima, menghargai dan sekaligus mengkritisi
pesan estetis dan pesan moral (nilai-nilai kehidupan) yang disampaikan
melalui pementasan. Penilaian terhadap pementasan seni untuk setiap
penonton sangatlah berbeda dan bersifat
relative
. Oleh karena itu, berpijak
pada keragaman latarbelakang penonton dan pengalaman seni, penonton
dalam hubungan pementasan teater dapat dibedakan dalam tiga golongan,
yaitu:
a.
Penonton awam adalah penonton sebagai penikmat seni dengan
kecenderungan kurang atau tidak dibekali dengan pengetahuan dan
pengalaman seni. Dalam hal ini, penonton yang demikian adalah
penonton yang membutuhkan hiburan. Artinya, tontonan berfungsi
sebagai hiburan semata.
b.
Penonton tanggap adalah penonton yang memiliki sikap responsif
dengan kecenderungan memiliki wawasan dan pengalaman seni, tetapi
tidak ditindaklanjuti untuk mengulas terhadap apa yang ditontonnya
cukup untuk dipahami dan dinikmati sendiri. Penggolongan
penonton tanggap, biasanya penonton yang hidup di tengah-tengah
masyarakat pendukung seni tradisional dan terlibat didalamnya atau
penonton lain, seperti pelajar atau mahasiswa seni pertunjukan tetapi
belum berani melakukan ulasan kritis terhadap pementasan yang
ditontonnya.
212
Kelas X SMA / MA / SMK / MAK
c. Penonton kritis, adalah penonton dengan bekal keilmuan dan
pengalaman seni kemudian melakukan ulasan atau menulis kritik
pementasan dan dipublikasikan dalam forum ilmiah, diskusi sampai
media cetak dan elektronik. Dalam hal ini, biasanya penonton dibekali
dengan kemampuan jurnalistik seperti mahasiswa dan penonton
umum yang sudah terbiasa dengan tulis menulis.
4.
Unsur Tempat
Tempat sebagai unsur dalam pementasan teater menjadi hal yang perlu
untuk diperhatikan. Mengapa demikian? Tempat pementasan sebagai tempat
berlangsungnya pementasan dapat dilakukan di dalam (
Indoor
) dan di luar
gedung pementasan (
Outdoor
).
Jenis pentas sebagai tempat pementasan pada dasarnya dapat dibedakan
antara lain sebagai berikut.
a. Pentas arena, pentas yang dapat dilihat dari semua arah penonton,
biasanya digunakan dalam pementasan teater tradisional rakyat.
Pentas arena dapat dicontohkan dengan beberapa bentuk pentas,
antara lain; di ruang pendopo, di lapangan terbuka, di alun-alun, di
tegalan sawah, di pinggir jalan, di pasar, di halaman rumah, dst.
b.
Pentas
proscenium
, atau disebut panggung di dalam gedung, yakni
penonton hanya dapat menikmati dari arah depan (adanya jarak
penonton dan tontonan) biasanya pementasan teater modern.
c. Pentas campuran merupakan bentuk-bentuk panggung perpaduan
antara panggung arena dan panggung proscenium, misalnya;
Panggung bentuk L, U, I, Segi enam, segi lima atau setengah lingkaran.
Biasanya panggung semacam ini dipergunakan dalam kepentingan
showbiz, catwork
(modeling).
Setelah kamu belajar tentang unsur pementasan teater tradisional,
jawablah beberapa pertanyaan di bawah ini!
1.
Apa saja yang termasuk unsur penting dalam pementasan teater?
2.
Jelaskan perbedaan unsur pementasan teater tradisional rakyat
dengan pementasan teater tradisional istana!